Ngibulin SBY dengan Blue Energy ?

Blue Energy yang dibuat Djoko Suprapto, merupakan hasil eksperimen pribadi yang salah asuhan dan sempat membuat Mr. Presiden RI dibuat berbunga-bunga mendengar air jadi BBM. Penemuan minyak yang dicampur air hasilnya bukan BBM (Bikin Bualan Menguntungkan), yang SBY sempat menyumbang....? Lain kali ditelaah dulu sebelum memutuskan untuk digembar gemborkan....baca disini.

Brown Gas dalam Kompas

MELONJAKNYA harga minyak bumi yang cadangannya pun terus menyusut mendorong pencarian sumber energi alternatif. Salah satunya adalah air, yang begitu melimpah di muka bumi ini. Bahan bakar dari air—disebut gas Brown—ketika dialirkan dalam mesin kendaraan bermotor bisa menghemat bahan bakar minyak hingga 59 persen.

Gas Brown yang dinamakan sesuai dengan penemunya, selanjutnya....

Isaac de Rivaz

François Isaac de Rivaz (Paris, December 19, 1752 – Sion, July 30, 1828) was an inventor from Switzerland. He is credited with the construction in 1806 of the first internal combustion engine, powered by a mixture of hydrogen and oxygen. He continued to build a rudimentary automobile powered by it in 1807. [1][2] He also experimented with steam-powered vehicles in the late 18th century.[3] It is reported that this engine was built, but was not commercially successful. Although there was a certain degree of early work on the idea of the internal combustion engine, development truly began in earnest in the mid-nineteenth century. Gasoline was not used for internal combustion engines until 1870.

1805

Isaac de Rivaz (1752-1828), Dia merancang dan membuat mesin pembakaran internal atau Internal Combustion Engine, tetapi belum sempurna. Waktu itu bahan bakar fosil, yang merupakan sumber bahan bakar minyak belum ditemukan. Dia menggunakan air sebagai bahan bakarnya. Mobil Isaac adalah yang pertama menggunakan Hydrogen dengan sistem elektrolisa air.

Anoda & Katoda

Test Buble W4G

Water4Gas dari Jerman yang siap di research

Biar kagak dibegoin orang yang hobinya memang omong doang, kita coba untuk memesan water4gas dari Berlin Jerman Barat, untuk uji research paling tidak bermanfaat bagi pengembang produk nantinya. harga alat ini berkisar 275 Euro atau hampir sekitar 4 juta rupiah. Disana yang mempergunakan alat ini kebanyakan Taxi yang ramah lingkungan, biasanya mempergunakan sticker Free Energy. Taxi yang mempergunakan alat ini hanya bertarif 0.5 Euro, sedangkan yang mempergunakan BBM umumnya 3.5 Euro. Kita Nantikan berita selanjutnya....ok !

STRADA W4G Indonesia

Mitsubshi STRADA Triton 08, yang dibekali Produk HHO Generator dari produk modifikasi lokal campur dolar, mobil milik Bp. SN saat ini sedang menjalani uji coba Jakarta - Surabaya hingga Nusa Tenggara Timur.

Hasil uji coba akan dikaji ulang, guna penyempurnaan add-on produk. Report selengkapnya setelah Team Anggota W4G Indonesia (jakarta-Surabaya-Bandung), akan menganalisa hasil uji produk tersebut yang diperkirakan akan mengalami beberapa varian modifikasi perbaikan produk, guna sosialisasi layak pakai bagi yang membutuhkan (On Demand).

Karya Mas Romi & Mas Dean

Ini karya Mas Romi & Mas Dean, yang sudah terinstal di beberapa mobil Kepala Dinas Propinsi Jawa Timur, akan tetapi suatu karya biasanya tidak punya titik habis, yang ada koma sama tambah. memang begitulah kalau menuruti kemauan dan kepuasan karya, padahal sudah lumayan hemat yang arah grafiknya naik dan turun dalam suatu hasil karya. Salut deh buat yang berkarya terus, jangan pernah menyerah.

W4G Indonesia by Ir. Priyo Darmawan. MSc.

Awalnya adalah minat surfing di belantara dunia maya, dimana perhatian saat itu tertuju pada penciptaan sebuah teknologi automotif guna mereduksi emisi gas buang ataupun teknologi cara menghemat BBM yang sering dikunjungi secara acak di jaringan virtual.

Dengan berbekal lingkungan sosial networknya dan bersandar pada ketekunan usahanya, untuk mencoba menggelar ilmu yang didapat dari belantara maya, tersebutlah Ir. Priyo Darmawan. MSc. (left) dari Institut Teknologi Surabaya, serta mengabdi pada suatu jabatan yang tepat guna di lingkungan ESDM Propinsi Jawa Timur, sebagai Wakil Kepala Dinas yang mampu memotivasi diri, menyumbangkan karyanya bagi kepentingan masyarakat Jawa Timur khususnya bagaimana cara mereduksi polusi udara yang semakin membunuh kehidupan manusia dunia, serta bagaimana cara menghemat BBM agar para pelaku ekonomi yang menggunakan manfaat alat tersebut, dapat lebih menikmati penghematan dalam suatu krisis energy yang menghimpit perekonomian anak bangsa ini.

Dengan dorongan Bp. Imam Utomo, yang saat itu masih menjabat Gubernur Propinsi Jawa Timur, serta dukungan dari rekan dan kerabatnya, maka sebuah alat yang direkayasa dari berbagai teknologi terbarukan mampu difungsikan kehandalannya.

Selain itu jalur-jalur hubungan dengan berbagai pertemanan dan partner kerja mulai dihimpun, untuk dapat bekerjasama dalam segala hal, guna memberdayakan produk yang bermanfaat bagi semua pengguna (end user).